Kelas Online Smartfren Community bersama @foodirectory: Dari Hobi Jadi Profesi

@smartfrencommunity

Teman-teman ada yang kepingin atau bercita-cita jadi food reviewer gak? Nah, pas banget nih, buat kamu yang pengin jadi food reviewer bisa baca tulisan ini hingga akhir. Sebab, kita bakalan belajar dari salah satu food reviewer asal Jakarta yaitu Kak Windy Iwandi (@foodirectory).

Jadi, Kamis 25 Februari 2021 lalu seperti biasa Smartfren Community mengadakan kelas online secara live di IG @smartfrencommunity yang dipandu oleh Leader Smartfren Community Jakarta, Mas Eddy Mulyono. Buat teman-teman yang gak sempat nonton live-nya kemarin, gak perlu khawatir, karena kalian masih bisa nonton siaran ulangnya. Tinggal cari aja di IGTV-nya @smartfrencommunity. Di sana banyak banget kelas online lainnya yang dipandu oleh teman-teman leader Smartfren Community dari berbagai daerah dan pastinya dengan narasumber dan topik yang gak kalah kece badai. Tapi sebelum ke sana tuntaskan dulu baca tulisan ini ya.

Hobi yang Jadi Profesi

Spesial malam Jum'at lalu, Smartfren Community menghadirkan narasumber Kak Windy Iwandi @foodirectory. Selama kurang lebih 60 menit, Kak Windy bercerita banyak banget mengenai awal mula serta pengalamannya menjadi seorang food reviewer, sampai suka dukanya. Pokoknya semua dikupas habis.

Berawal dari hobinya di 2013 yang suka jalan-jalan sekaligus review makanan. Dari sana ia kemudian membuat konten tentang kuliner dan diunggah di akun Instagram-nya. Dari situ mulai banyak deh yang nge-DM minta rekomendasi makanan di daerah Jakarta. Karena banyaknya DM yang masuk dan gak sempat buat balesin satu persatu, akhrinya dari situlah Kak Windy membuat @foodirectory. Jadi @foodirectory itu kayak semacam buku telepon, kalau buku telepon kan isinya nomor telepon, sedangkan @foodirectory ini adalah tempat di mana orang bisa menemukan berbagai macam rekomendasi makanan.

Terhitung sejak 2015 hingga sekarang yang berarti sudah 6 tahun, Kak Windy Menjalani profesinya sebagai food reviewer. Buat yang tertarik juga jadi reviewer makanan atau foodies, Kak Windy juga ngasih tips simpel banget. Temen-temen bisa memulai dengan foto makanan yang ada, atau yang di makan saat itu walaupun cuma makan nasi tempe sama sambal terasi, terus tinggal diunggah di IG deh. Kuncinya adalah konsisten. Teman-teman bisa meng-upload tiap hari. Pokoknya jangan sampai bosen deh.

Kak Windy juga menceritakan awal-awal menjadi food reviewer yang selalu membekas hingga saat ini. Yaitu saat hendak me-review makanan di sebuah restoran bintang lima di dalam mall. Setelah melakukan sesi foto-foto dia disamperin sama pelayanannya dan ditanyain surat izin segala macam. Akhirnya karena tidak tahu harus bawa surat izin segala semua foto-foto di kameranya pun harus dihapus. Namanya juga waktu itu kan sosial media belum seramai sekarang ya. Kalau sekarang mah kalau ada yang foto-foto malah dipersilakan dan dikasih angle atau spot foto yang bagus sama pemilik restonya.

Suka Duka Menjadi Food Reviewer

Selama jadi food reviewer ini bukan berarti gak ada suka dukanya. Mungkin kebanyakan orang mengira jadi foodies itu banyak sukanya, tapi kenyataannya gak seperti itu loh. Bahkan Kak Windy mengaku kalau antara suka sama dukanya sama banyaknya. Mungkin sukanya karena bisa dapet privilege dan diundang untuk icip-icip di restoran yang baru mau dibuka, terus dikirimin makanan hampir tiap hari. Dibalik itu semua Kak Windy juga harus menanggung duka. Karena tiap hari makan makanan enak terus kan? Pastinya itu gak baik buat kesehatan dong. Bahkan Kak Windy juga pernah loh mengalami kolesterol, usus buntu, bahkan diare sampai 8 bulan lamanya! Kak windy juga mengatakan kalau sangking seringnya dan hampir tiap hari dikirimin makanan bikin jadi nafsu makannya hilang.

Jadi Food Reviewer Harus Punya Etika

Menjadi reviewer makanan itu juga ada etikanya. Kalau memang makanan yang kita makan gak enak, kita gak boleh bilang terus terang kalau makanan itu gak enak. Misalnya makanannya kurang enak, kita bisa mengubah kata gak enak itu jadi masukan, kurangnya di mana.

"Contohnya kita makan nasi goreng, kalau rasanya kurang gurih kita bisa bilang ini kalau ditambahkan bawang putih lebih banyak atau telur lebih banyak bisa lebih enak, atau mungkin ditambahkan sambal."

Karena mau bagaimanapun juga kita harus menghargai proses dibelakangnya, seperti petani yang sudah menghasilkan bahan-bahan makanan yang kemudian didistribusikan, lalu dibeli sama owner sebuah restoran, atau chef-nya. Apalagi menjadi chef itu juga harus belajar dan punya pengalaman.

Kak Windy juga melanjutkan kalau kita juga gak bisa memukul rata bahwa makanan itu gak enak, sebab selera orang itu juga beda-beda. Contohnya orang Sumatra yang lebih suka makanan asin, sementara orang Jawa biasanya cenderung menyukai makanan yang manis.

Selama jadi foodies dia juga jadi belajar. Karena seringnya nyobain makanan, kak windy jadi tahu bumbu apa yang dipakai di dalam setiap masakan yang ia cicipi.

Mungkin banyak dari kita yang penasaran kan? Kira-kira kalau sebagai foodies itu makanan yang mereka makan itu selalu dihabisin gak sih? Nah, dijawab tuh sama Kak Windy kalau memang setiap makanan yang dicicipin tuh gak pernah dihabiskan. Karena untuk mengetahui rasa makanan tersebut enak apa enggak cukup dibutuhkan sesuap, dua atau tiga sendok doang seperti kayak yang dilakukan juri di MasterChef itu loh.

Kalau gak dihabisin terus dikemanain sisanya, kan mubazir? Biasanya oleh Kan Windy makanan tersebut dibawa pulang dan dibagikan sama keluarganya di rumah. Tetapi kalau makanannya sudah hancur atau berantakan dan gak layak, ia selalu memberikannya kepada kucing di jalanan. Jadi makanannya gak dibuang begitu aja.

Selama menjadi reviewer makanan, Kak Windy juga gak fokus sama satu jenis makanan aja. Menurut dia, Indonesia itu punya beragam makanan yang unik, menarik dan wajib buat dicoba.

Saat ditanya salah satu makanan Indonesia yang paling disukai, ia mengaku kalau tempoyak menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang sangat disukai saat mengunjungi Kalimantan.

Tips Buat Kamu yang Pengin Jadi Food Reviewer

Terakhir ada tips dari kak windy buat teman-teman yang mungkin kepengin mengikuti jejaknya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu mulai aja dulu kalau kalian punya passion buat icip-icip makanan. Bisa dimulai dengan foto makanan yang biasa kita makan sehari-hari, lalu di-upload di sosial media deh. Untuk foto-foto makanan kalian bisa amati tiru dan modifikasi dari para food reviewer lain. Lalu bisa kalian kembangkan deh. Karena setiap foodies itu pasti fotonya beda-beda. Dan yang terpenting jangan pernah dengarkan kata-kata yang tidak mengenakkan dari orang lain. Pokoknya terus semangat berkarya!


Sebelum menutup kelas online edisi malam itu, Mas Eddy Mulyono sama Kak Windy pun membagikan doorprize dari Smartfren. Keren banget kan? Sudah dapet ilmu yang berfaedah dapet hadiah lagi. Makanya jangan sampai ketinggalan ya buat selalu nonton kelas online Smartfren Community LIVE setiap harinya hanya di IG @smartfrencommunity. Apalagi nontonnya pakai kuota Smartfren Unlimited terbaru yang gratis tambahan benefit Ekstra Unlimited Malam full-speed mulai pukul 01.00-05.00 tanpa syarat apapun.

Kelas Online Smartfren Community bersama @foodirectory: Dari Hobi Jadi Profesi Kelas Online Smartfren Community bersama @foodirectory: Dari Hobi Jadi Profesi Reviewed by Achmad Muttohar on 2/28/2021 11:55:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.