Kelas Online Smartfren: Apa Kabar Bisnis Kopi di Masa Pandemi Ini?

@smartfrencommunity

Saya tidak pernah menyangka kalau akan ditunjuk menjadi salah seorang Leader Smartfren Community. Yang jelas bagi saya itu semacam kebanggan tersendiri. Selama didapuk menjadi Leader Smartfren Community Magelang, selain banyak mendapatkan kawan baru, saya juga banyak sekali menemukan pengalaman baru dan belajar tentang berbagai hal baru. Salah satunya menjadi host sebuah acara pada 6 Oktober 2020 lalu yaitu Kelas Online yang rutin digelar hampir setiap hari secara live di akun Instagram-nya @smartfrencommunity.

Walaupun cuma membawakan acara secara online, tapi bagi saya yang introvert dan belum terbiasa ini tentu saja hal ini sukses membikin jantung saya deg-degan. Namun alhamdulillah semua dapat Saya atasi dan mampu berjalan dengan lancar meskipun ada kendala di awal.

Malam itu saya membawakan kelas online dengan judul "Bagaimana Bisnis Kopi di Era Kebiasaan Baru?" bersama owner Rumah Kopi Temanggung yang tak lain dan tak bukan merupakan kawan lama saya, Kang Denden Sofiudin atau yang akrab saya sapa Kang Denden.

Nah, pada tulisan kali ini saya akan sedikit menceritakan kembali obrolan santai saya bersama Kang Denden Sofiudin pada kelas online Smartfren beberapa waktu yang lewat itu.

Setelah saya membuka acara pada malam hari itu, saya pun meminta Kang Denden untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kang Denden pun mulai bercerita mengenai aktifitas sehari-harinya yaitu mengelola usaha kopi yang beralamat di Kabupaten Temanggung. Sekiranya suatu saat teman-teman lewat sana jangan sungkan untuk mampir ke sana ya.

Sudah Berapa Lama/Sejak Kapan Memulai Bisnis atau Usaha Kopi Temanggung?

Kang Denden pun melanjutkan kalau ia sudah memulai merintis usaha kopi ini pada Februari 2016. Jika dihitung berarti sudah kurang lebih 5 tahun beliau berkecimpung di dunia bisnis kopi ini ya.

Kenapa Tertarik Menekuni Bisnis atau Usaha Kopi Ini?

Sebetulnya, jawab Kang Denden, dulu sebelum terjun ke dunia bisnis kopi, meskipun bukan orang IT, tapi pekerjaan sehari-hari bersentuhan dengan IT. Sewaktu bekerja di QWORDS—sebuah perusahaan hosting—Kang Denden pun banyak mengobrol dengan petani kopi di Temanggung, salah satunya Pak Mukidi. Pasti sebagian besar teman-teman sudah pada tahu kan sama Kopi Mukidi yang sempat viral? Nah, itulah cikal bakal dari Rumah Kopi Temanggung. Dulunya Kang Denden membantu mendistribusikan kopi Mukidi melalui online.

Selain belajar dari Pak Mukidi, Kang Dendenlah yang dulunya meng-handle toko online Kopi Mukidi dari pertengahan 2015 hingga awal 2016. Baru di pertengahan 2016 Kang Denden memutuskan untuk fokus mengelola bisnis kopi sendiri dengan merk Rumah Kopi Temanggung. Sementara itu toko online-nya Kopi Mukidi dipegang full oleh Pak Mukidi sendiri bersama team-nya.

Kalau di Rumah Kopi Temanggung sendiri memang cuma menjual kopi kemasan atau ada kedai kopinya sih?

Menurut Kang Denden sejak awal berdirinya Rumah Kopi Temanggung memang fokus berjualan kopi secara online. Walau demikian bagi pelanggan yang singgah ke Rumah Kopi Temanggung akan disuguhkan kopi layaknya tamu. Karena memang Rumah Kopi Temanggung hanya memajang kopi dalam kemasan yang siap untuk dibawa pulang.

Seiring berjalannya waktu pelanggan pun mulai banyak yang berdatangan untuk singgah di Rumah Kopi Temanggung. Kini siapa pun yang datang selain bisa membeli kopi untuk dibawa pulang, juga bisa diseduhkan dan menikmati kopi Rumah Kopi Temanggung di tempat.

Buat teman-teman pecinta kopi yang mungkin jauh dari Temanggung dan ingin mencicipi produk kopi dari Rumah Kopi Temanggung, teman-teman bisa mendapatkannya melalui marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Blibli. Ketikkan saja "Rumah Kopi Temanggung" di kolom pencarian. Teman-teman tinggal duduk manis di rumah dan tunggu pesanan kopinya datang.

Selain melayani pengiriman ke seluruh penjuru Nusantara, Rumah Kopi Temanggung juga melayani pengiriman kopi ke luar negeri juga loh. Keren banget kan? Negara seperti China, Maroko, Mesir Korea, Jepang, dan Pakistan menjadi pelanggan Rumah Kopi Temanggung.

Selanjutnya ada pertanyaan dari salah satu viewer mengenai kopi decaf atau kopi yang bebas kafein.

Kang Denden pun menjelaskan kalau sementara ini Rumah Kopi Temanggung memang belum menyediakan produk kopi decaf, karena masih full mengolah biji kopi murni yang di-roasting sendiri.

Lalu ada lagi yang menanyakan kenapa sih harga kopi itu dari petani sampai produsen bisa mahal, apalagi setelah sampai di kedai kopi?

Jawabannya karena kopi itu kan ada tahapan dan kualitasnya. Jadi semakin baik pengolahannya maka akan semakin berkualitas dan harganya pun juga akan semakin tinggi (mahal).

Bisnis Kopi di Masa Pandemi Ini Turun atau Justru Malah Naik Sih?

Menurut pengakuan kang Denden, memang pas awal-awal masa PSBB seminggu atau dua minggu pertama penjualan Rumah Kopi Temanggung mengalami penurunan. Namun alhamdulillah penjualan kopi Rumah Kopi Temanggung pun kembali meningkat dikarenakan memang selama ini Rumah Kopi Temanggung berfokus pada jualan online di marketplace. Sehingga selama pandemi yang tentu saja membatasi pergerakan orang ini menjadikan produk kopi yang dipajang dapat lebih dijangkau oleh para pembeli di mana pun berada.

Kang Denden melanjutkan kalau selama masa pandemi permintaan di keda-kedai kopi menurun. Namun penjualan kopi sangat terbantu dengan adanya permintaan dari pembeli personal atau istilahnya home brewer yang membeli satu dua bungkus kopi untuk dikirim dan diseduh sendiri di rumah.

Apakah Rumah Kopi Temanggung Open Reseller?

Tentu saja. Kata Kang Denden siapa pun yang mau menjadi reseller produk-produk kopi dari Rumah Kopi Temanggung sangat bisa. Teman-teman tinggal lihat tata caranya di feed Instagram-nya Rumah Kopi Temanggung ya.

Cara Menyeduh Kopi Biar Rasanya Enak

Ternyata menyeduh kopi juga memengaruhi rasa kopi itu sendiri loh. Kata Kang Denden menjawab pertanyaan dari viewer, biar kopi bisa enak itu gampang banget, yang pasti kopinya harus bener-bener fresh, dan menyeduhnya harus dengan air panas yang masih baru, bukan air yang sudah ditaruh di dalam termos selama lebih dari 4 jam.

Cara Mengatasi Persaingan Bisnis Gimana Sih?

Berjualan kopi di marketplace itu layaknya berada di hutan belantara begitu kata Kang Denden memberi perumpamaan, atau ibaratnya berjualan di supermall yang persaingannya sangat ketat apalagi setahun terakhir ini. Lantas bagaimana sih mengatasi persaingan itu atau agar produk kopi kita tetap menjadi incaran pembeli? Salah satu cara yang bisa dijalankan seperti yang dilakukan oleh Rumah Kopi Temanggung adalah beriklan. Contohnya di Tokopedia ada yang namanya TopAds. Untuk beriklan sendiri Rumah Kopi Temanggung sampai rela mengeluarkan budget sekitar 100-200 ribu rupiah setiap minggunya loh. Berikutnya yang terpenting adalah selalu fast respon, baik dalam menanggapi pertanyaan dari pelanggan atau dalam masalah pengiriman. Karena dengan demikian itu menjadikan tanda bahwa produk kita selalu ready stock. Makanya sampai saat ini Rumah Kopi Temanggung masih menjadi pilihan bagi pelanggan untuk membeli kopi.

Tips Buat Teman-teman yang Mau Terjun di Bisnis Kopi

Terakhir sebelum menutup kelas online edisi malam itu Kang Denden juga memberikan sedikit tips bagi yang mau mengikuti jejaknya yakni berbisnis kopi. Sebelumnya Kang Denden juga mengingatkan kalau menyarankan teman-teman untuk berdagang kopi di masa sekarang memang agak susah ya. Tetapi kalau dilihat selama masa pandemi ini produk-produk atau sektor-sektor yang lumayan terangkat selain dunia industri medis adalah industri agriculture atau pertanian. Jadi sudah saatnya teman-teman di manapun berada untuk mengambil peluang dan memanfaatkan ranah online untuk memasarkan atau mendistribusikan produknya. Jangan terlalu terpaku pada offline saja.

Beberapa komoditas pertanian termasuk kopi kan sedang naik selama masa pandemi ini atau secara daya serapnya lumayan bagus. Pokoknya selama masa era new normal ini semaksimal mungkin kita manfaatkan deh teknologi internet agar daya jelajah produk kita lebih luas. Bisa melalui toko online, marketplace, atau sosial media. Jadi buat teman-teman gak perlu khawatir meskipun baru berjualan online sekarang. Pasti nantinya bakalan ada pembeli. Walaupun belum ada pembeli usahakan untuk rajin mengecek marketplace atau toko online kita, dengan demikian calon pembeli bakalan melihat kalau toko kita itu selalu online atau aktif.

Oke, kurang lebih itulah perbincangan santai saya bersama Kang Denden Owner dari Rumah Kopi Temanggung beberapa waktu lalu. Jangan lupa untuk terus menyaksikan kelas online Smartfren Community yang selalu rutin diadakan setiap malam dengan narasumber yang tak kalah keren lainnya ya. Nonton live-nya pakai kuota Smartfren Nonstop atau Unlimited dong. Biar bisa dapat benefit tambahan dari Smartfren yakni Ekstra Unlimited Malam full-speed secara cuma-cuma buat pengguna keduanya yang bisa dinikmati mulai pukul 01.00-05.00 pagi. Mantul kan?

Kelas Online Smartfren: Apa Kabar Bisnis Kopi di Masa Pandemi Ini? Kelas Online Smartfren: Apa Kabar Bisnis Kopi di Masa Pandemi Ini? Reviewed by Achmad Muttohar on 2/24/2021 04:30:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.