Ngobrol Santai Bareng Penulis Magelang, Aan VK: Semua Bisa Nulis Buku

Semua Bisa Nulis Buku
Ngobrol Santai Bareng Penulis Magelang, Aan VK: Semua Bisa Nulis Buku.

Pernah gak sih kamu kepikiran pengin banget bisa nulis buku atau seenggaknya punya karya tulisan yang bisa diterbitkan di media? Entah cuma buat menyalurkan hobi atau pengin bisa dapet cuan? Nah, dalam acara Buka Bersama Smartfren Community Magelang bulan lalu, Smartfren Community Magelang berkesempatan buat ngobrol santai bersama narasumber yang kece banget. Beliau adalah seorang cerpenis asal Magelang yang memiliki nama pena Aan VK.

Dalam bincang santai yang dipandu oleh kawan saya, Zahrina a.k.a Lunna Ayunda, Smartfren Community Magelang mengangkat tema yang cukup menarik: "Semua Bisa Nulis Buku". Iya, gak peduli latar belakang kamu apa, gak peduli gelar atau profesi kamu apa. Selama kamu mau kamu pasti bisa.

Masih ingat sama penjual mie ayam asal Pekalongan? Berkat hobi yang ditekuninya, nyatanya lelaki bernama pena Avius Har itu sanggup menulis hingga menelurkan setidaknya 8 buku di tengah-tengah kesibukannya sebagai penjual mie ayam. Keren banget kan?

Nah, kamu pun juga bisa loh mengikuti jejak beliau. Lalu gimana caranya? Daripada penasaran kalau begitu, yuk langsung saja kita simak perbincangan santai Smartfren Community Magelang bersama Mbak Aan.

Pertanyaan pertama: Apa sih yang membuat Mbak Aan tertarik sama dunia menulis?

Kata perempuan bernama asli Aniyati Aan ini, menulis merupakan upayanya untuk memperpanjang ingatan juga memerdekakan diri. Jika membaca bisa membuat kita ke mana-mana, bisa 'melihat' dunia, dengan menulis atau di dunia tulisan kita bisa menjadi apapun yang kita mau. Misalnya, ini contoh saja ya. Saya pengin banget punya pacar Pevita Pearce, tapi di dunia nyata gak kesampaian, nah di dunia tulisan, saya bisa tuh bikin cerita dengan tokoh utama saya sendiri. Di cerita tersebut saya kenalan, terus jadian deh sama Pevita Pearce. Pada akhirnya kami pun menikah lalu mempunyai anak dan hidup bahagia buat selama-lamanya. Hepi endang. Hehehe.

Mbak Aan biasanya karya tulisnya tuh dalam bentuk apa sih?

Dari berbagai macam bentuk tulisan, Mbak Aan lebih suka cerpen fiksi. Karena selain bebas menjadi tokoh apapun di dalamnya, menurut ibu 3 anak ini menulis cerpen itu gak harus punya effort yang tinggi, dan semangat yang berantai-rantai, tinggal nulis sedikit sudah langsung bisa dinikmati oleh teman-teman.

Kapan sih karya Mbak Aan dimuat di media cetak atau digital? 

Mbak Aan bilang kalau karya pertamanya yang berbentuk cerpen anak-anak pertama kali dimuat di majalah Ina sekitar tahun 1998. Waktu itu beliau masih duduk di bangku kuliah. Zaman itu memang masih banyak banget media cetak sebelum akhirnya tergerus oleh gempuran media digital seperti sekarang ini.

Sejauh ini sudah ada berapa sih karya Mbak Aan yang diterbitkan atau dibukukan?

Hingga saat ini lebih dari puluhan karya tulisnya pernah tampil di media cetak nasional maupun daerah. Setidaknya ia sudah menulis 7 antologi cerpen yang ditulis bersama penulis lainnya. Dan masih ada 1 lagi karyanya sedang dalam proses terbit sebagai finalis dalam kompetisi menulis Indiva 2021. Wah, TOP BGT pokoknya! Semoga makin banyak karya-karyanya ya, mbak.

Gimana sih cara Mbak Aan mengatasi mandek ide?

Untuk mengatasi masalah yang satu ini biasanya Mbak Aan bakalan break dulu nulisnya buat healing. Healing itu gak harus piknik ya. Misalnya me time, kita bisa melakukan kegiatan atau hobi yang kita sukai. Kalau Mbak Aan sendiri biasanya memilih merawat tanaman atau berkebun sebagai healing.

Goals kedepan apa sih, Mbak Aan?

Saat ditanya goals kedepannya, perempuan yang sehari-hari bekerja di rumah sakit sebagai tenaga kesehatan itu kepengin banget suatu saat nanti bisa menulis dan menerbitkan buku yang ditulis bareng anaknya yang kini tengah beranjak remaja. Namun untuk genrenya belum kepikiran. Mantap mantap! Semoga segera terealisasi goalsnya ya, mbak!

Rintangan terberat dalam menulis tuh apa sih, Mbak Aan?

Menurut penuturan beliau, rintangan terberat dalam menulis itu sebenarnya adalah diri kita sendiri. Sebab yang namanya kemalasan itu gak mengenal siapa dan gak mengenal di mana. Tentu saja harus kita lawan. Secara kalau gak dihadapi nantinya bakalan meruntuhkan kita sendiri.

Gimana sih cara bagi waktunya antara mengurus rumah dan pekerjaan?

"Kesibukan jangan sampai dijadikan alasan," begitu kata Mbak Aan. Sebab bagi penulis kelahiran Magelang ini sendiri, pekerjaan atau rumah sakit tempat ia mengabdi justru menjadi sumber inspirasi paling banyak, soalnya di sana banyak banget masalah yang begitu kompleks. Mulai dari orang sakit, orang gak mampu, dan segudang permasalahan lain. Tuh, kesibukan jangan dijadikan alasan! *nunjuk diri sendiri*

Gimana sih biar tetap konsisten nulis?

Kalau mau tetap konsisten nulis kuncinya ya menulis itu sendiri. Pokoknya tetap menulis apapun kesibukan kita. Kalau Mbak Aan sendiri dalam sehari selalu membiasakan diri menulis minimal 30 menit, bisa di laptop atau di atas kertas. Dalam 30 menit itu ia bisa menghasilkan tulisan setidaknya 2 halaman. Jika dikumpulkan, dalam sebulan sudah bisa jadi beberapa cerpen tuh. Balik lagi, asal tetap konsisten nulisnya yaitu tiap hari.

Gimana sih cara Mbak Aan dalam mendidik anak sampai pinter nulis juga?

Btw, anak anak Mbak Aan juga sudah terbiasa menulis sejak usia anak-anak hingga remaja loh. Bahkan karya-karyanya sudah banyak yang dimuat di media cetak maupun online sampai punya buku sendiri. Gokil gak tuh? Kata penulis cerpen antologi Sudut Hitam ini, anak itu kan meniru atau mengimitasi apa yang dilakukan oleh orangtua. Kalau orangtuanya biasa main game ya anaknya bakalan ikutan main game. Kalau orangtuanya biasa baca buku, kayak yang sering banget Mbak Aan lakukan, secara otomatis mereka juga bakal ikut-ikutan. Begitu pula dengan menulis.

Pesan Mbak Aan buat yang mau jadi penulis

Pokonya yang penting itu harus konsisten nulisnya. Semalas apapun kita, terus saja menulis. Setelah ditulis kita baca lalu endapkan tulisan kita minimal seminggu. Kita baca lagi. Kalau belum klop kita endapkan lagi sebulan. Dibaca lagi. Pasti tulisan kita akan terasa janggalnya. Jika sudah, terus perbaiki di mana salah dan kurangnya. Pasti nantinya juga bakal jadi tulisan yang bagus. Ketika sudah terbiasa seperti itu nanti ide juga bakalan mengalir begitu saja. Justru menurut Mbak Aan tulisan itu jangan langsung sekali jadi, tapi kudu diendapkan dulu. Itu kalau mau dikirim ke penerbit atau media ya. Beda lagi kalau cuma buat konsumsi pribadi atau dijadikan status di sosial media. Mau diunggah saat itu juga pun gak masalah.

Terakhir terus berlatih dan berlatih, dibaca dan diperbaiki lama-lama tulisan kita yang terasa "wagu" itu pasti akan mampu menghasilkan karya yang bagus. Apalagi di era digital seperti sekarang ini. Kesempatan buat jadi penulis itu semakin terbuka lebar. Kita bisa menulis di blog atau di platform webnovel semacam wattpad, Storial, Joylada, dan masih banyak lagi. Dari sana nantinya karya tulisan kita bisa dibukukan dan tentunya juga bisa menghasilkan pundi-pundi cuan. Gimana, tertarik?

Nah, itu dia bincang-bincang santai Smartfren Community Magelang bersama penulis asal Magelang, Mbak Aan VK. Jadi nambah ilmu lagi kan? Pokonya kalau mau nulis buku itu kuncinya adalah konsisten dan terus berlatih seperti yang disampaikan oleh Mbak Aan.

Terimakasih banyak ya, Mbak Aan atas waktu dan sharing ilmunya. Sangat bermanfaat banget terutama buat saya sendiri yang dari dulu pengin nulis buku tapi banyak banget alasannya. Mulai dari kesibukan lah, gak ada ide lah, ini lah, itu lah. Hehehe. Semoga sehabis ini bisa nulis buku lagi. Minimal nulis cerpen-lah ya. Aamiin.

Ngobrol Santai Bareng Penulis Magelang, Aan VK: Semua Bisa Nulis Buku Ngobrol Santai Bareng Penulis Magelang, Aan VK: Semua Bisa Nulis Buku Reviewed by Achmad Muttohar on 5/19/2022 12:26:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.