Nasi Goreng Banyumanik


Warung Ibu Lestari, salah satu warung nasi goreng yang recomended banget di Semarang. Kalau pas lagi kepengin makan nasi goreng biasanya saya dan teman-teman se-kontrakan selalu lari ke sini, itu pun kalau nggak lagi males juga, sih. Soalnya tempatnya lumayan cukup jauh dari kediaman kami yang berada di bilangan Jalan Durian Raya, Banyumanik. Lokasi warung ini berada di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan (Jalan Semarang-Surakarta), jika dari arah selatan sebelum Terminal Banyumanik atau Rumah Sakit Hermina. Warungnya agak nyelempit masuk ke dalam gang sedikit, tepatnya di Jalan Temugiring (entah kenapa dinamakan demikian, mungkin karena sehabis ketemu langsung giring. Yakali) dekat dengan gapura Balai Diklat Kementerian Agama Kota Semarang. Tidak sulit menemukan tempat ini.

Di warung tersebut tersedia nasi goreng babat, mie goreng, babat gongso, mie jowo, dll. Untuk minumannya sendiri ada es soda gembira, kopi, teh, jeruk, dll panas maupun dingin. Menu favorit kami adalah nasi goreng pedas manis. Saya, dan kawan biasanya lebih suka menyebutnya nasi goreng Banyumanik. Bila nggak terlalu suka pedas atau manis bisa request sesuai selera. Pas pertama kali saya di ajak kesana, langsung suka sama rasa nasi gorengnya, meski beda dari nasi goreng Magelangan. Di atas nasi gorengnya ditambah toping irisan mentimun dan cacahan kol mentah. Selain rasanya enak, porsinya pas, dan pedesnya  juga nampol. Yang bikin tambah seneng, suwiran ayamnya itu lho, gede-gede serta banyak banget. Pokoknya nggak nanggung-nanggung seperti warung nasgor kebanyakan, yang kayaknya  pelit alias nggak rela ngasih ayam. Harga seporsinya standar, sih, yaitu 13 ribu rupiah.

Penampakan warungnya.

Warungnya memang agak kecil, jadi kalau penuh kalian bisa duduk lesehan di pinggir jalan beratapkan langit, kayak yang sering banget kami lakukan. Tetapi alhamdulillah, kami selalu beruntung, sebab biasanya pas nggak terlalu ramai pembeli. Jadi nggak harus nunggu lama banget buat menikmati seporsi nasgor di sana. Pernah juga, sih, sekali harus sabar mengantre. Sangking lamanya sampai-sampai teh panas pesanan saya sudah berubah agak dingin.

Kalau ada yang mau ke sana jangan pas siang hari ya, bukan apa-apa, soalnya belum buka. Warungnya kan baru buka setelah maghrib sekitar pukul setengah 7 malam. Terus tutupnya jam berapa? Pokoknya sampai habis, atau sampai sak kesele bakule.
Nasi Goreng Banyumanik Nasi Goreng Banyumanik Reviewed by Achmad Muttohar on 7/14/2018 11:39:00 AM Rating: 5

2 komentar:

  1. kalau ke semarang selalu cobain nasi goreng babat meski kolesterol melambai lambai. hehhe.

    next aku pingin cobain babat gongsonya. hmmmmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku gak terlalu suka babat, kak. Oke, monggo semoga ketagihan. :D

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.