Nyore di Curug Silawe

Kabupaten Magelang dikenal memiliki banyak sekali destinasi wisata alam seperti Punthuk Setumbu di Borobudur, Air Terjun Grenjengan Kembar di Kecamatan Pakis, dan masih banyak lagi yang lainnya. Salah satu tempat wisata di Magelang yang selama ini ingin sekali saya datangi adalah Curug Silawe yang berada di kaki Gunung Sumbing. Tepatnya di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

Sudah lama sekali saya kepingin banget mengunjungi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Magelang tersebut. Baru dua hari lalu, Minggu 16 Mei 2021 rasa penasaran saya terobati. Setelah bersilaturahmi ke rumah saudara di Kaliangkrik, sore itu sekitar pukul setengah 4, saya bersama kakak, sepupu, beserta istri dan kedua anaknya pun memutuskan untuk mampir ke sana.

Boleh dikatakan perjalanan kami ke sana penuh dengan perjuangan. Bagaimana tidak, setelah melewati medan yang naik-turun dan berliku ditambah kondisi aspal yang tidak mulus, kami masih harus menghadapi jalan yang begitu ekstrim sebelum sampai di pintu gerbang Curug Silawe. Hampir saja motor yang saya tumpangi tidak kuat naik ke atas karena kondisi jalan yang menanjak tajam dan berliku. Selain itu akses jalannya yang sempit dan hanya sanggup dilalui oleh satu buah mobil saja membuat was-was kalau sampai berpapasan. Buat teman-teman yang baru pertama kali ke sana, kalian harus memastikan kondisi motor dalam keadaan baik dan cukup bensin agar tidak mogok di tengah jalan.

Gerbang Curug Silawe

Namun semua itu seakan terbayar lunas dengan view yang disuguhkan. Pemandangannya begitu keren dan kece banget dari atas sana. Untuk masuk ke spot wisata Curug Silawe ini pengunjung dikenakan tiket masuk yang sangat murah yaitu cuma 5000 rupiah per orang dan parkir 2000 rupiah per motor. Setelah memarkirkan kendaraan di tempat yang disediakan, kami pun segera bergegas turun melewati puluhan anak tangga di bibir jurang untuk bisa sampai ke lokasi air terjun. Bunyi gemercik air terjun yang jatuh di antara bebatuan membuat kami makin bersemangat untuk segera sampai ke sana.

Hawa sejuk yang memeluk semakin erat begitu kami tiba di lokasi curug. Uap air yang berterbangan membuat udara semakin dingin. Pemandangan Curug Silawe setinggi kurang lebih 60 meter itu ditambah hijau dan rindangnya pepohonan di sekitarnya membuat betah berlama-lama memandanginya. Rasanya begitu tentram dan damai.


Saat kami ke sana, suasana sore itu tidak begitu ramai pengunjung. Hanya ada beberapa wisatawan yang nampak asik berfoto dan berbasah-basahan di bawah air terjun. Mungkin mengingat tempat wisata ini cukup jauh dari pusat kota dan sangat terpencil, serta tidak tersedianya kendaraan umum untuk sampai ke lokasi.

Sebetulnya tempat wisata alam yang satu ini sangat mudah dijangkau baik dari Purworejo via Kajoran atau dari Kota Magelang via Bandongan dengan kendaraan pribadi. Biar lebih mudah kalian bisa membuka google map sebagai petunjuk menuju ke lokasi objek wisata tersebut.

Daya tarik wisata Curug Silawe ini bisa kalian datangi mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 17.00 sore. Kalau saja ke sana pas kondisi masih pagi dan bawa baju ganti, tentu seru sekali rasanya bermain air sekalian mandi di bawah guyuran air terjun yang jernih, segar, dan bersih itu.

Curug Sigong

Ternyata di sana juga terdapat air terjun lain yang diberi nama Curug Sigong. Memiliki ketinggian sekitar 40 meter lokasi air terjun ini pun cukup berdekatan dengan Curug Silawe. Tinggal ikuti saja jalan setapak di bawah lalu menyeberang melewati jembatan dan naik beberapa anak tangga untuk sampai ke sana. Di sebelah kanan kalian akan menemukan bangunan seperti pendopo untuk beristirahat. Namun sayang kondisinya kotor dan tidak terawat. Di sekitar lokasi Curug Silawe ini juga terdapat WC yang bisa digunakan meskipun kondisinya memprihatinkan; pesing dan kurang terawat.




Setelah puas menikmati keindahan air terjun Curug Silawe di tengah lebatnya hutan bambu, kami pun memutuskan untuk kembali ke atas dan duduk-duduk menikmati suasana sambil menyantap hangatnya pop mi. Cocok sekali dengan cuaca sore itu yang sedang gerimis. Buat yang ingin sholat kalian bisa ke masjid atau mushola di perkampungan yang letaknya di bawah sebelum tanjakan ekstrim tadi, karena di area tempat wisata Curug Silawe ini belum disediakan tempat sholat. Atau kalian bisa juga numpang di rumah penjaga yang berada di belakang loket seperti kakak sepupu saya kemarin.

Buat yang tidak membawa bekal dari rumah, kalian bisa membeli makanan yang dijual di warung dekat loket penjualan tiket atau di area tempat parkir. Pokoknya urusan perut aman di sana.

Kesimpulannya, Curug Silawe ini sangat cocok dijadikan tempat apabila kalian ingin menghilangkan penat dan melipir sejenak dari rutinitas sehari-hari yang menguras tenaga dan emosi. Atau buat teman-teman penyuka tantangan dan pecinta alam.

Bagi saya sendiri yang notabene orang Kabupaten Magelang, tempat ini wajib buat saya datangi sekali seumur hidup. Kalau diajak ke sana lagi tentu saja saya akan berpikir ulang mengingat lokasinya yang begitu jauh dan akses menuju lokasi yang cukup ekstrim. Tetapi kalau kamu yang ngajakin, saya pasti dengan senang hati akan menerima ajakan dari kamu. Iya, kamu.

Nyore di Curug Silawe Nyore di Curug Silawe Reviewed by Achmad Muttohar on 5/19/2021 07:00:00 AM Rating: 5

2 komentar:

  1. berarti jarak dari pusat kota nggak terlalu jauh ya
    soalnya berangkatnya jam setengah 4 sore, berarti cukup deket
    aku kira lama perjalanannya, makanya agak kaget juga ke curug kok sore banget berangkatnya

    sayang banget ya mas Achmad, mungkin beberapa pengunjung kurang memperhatikan kebersihan kayak di toilet umum gitu, jadinya pengunjung yang lain males juga mau menggunakan fasilitasnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dari pusat Kota Magelang gak sampai satu jam, kak. Paling sekitar 45 menit. Saya ke sananya pas di daerah Kaliangkrik, jadi deket banget. Perjalanan sekitar 15-20 menit.

      Iya, kak. Sayang banget. Kebanyakan (gak semua) kalau di tempat wisata emang kayak gitu toiletnya. Kurang terawat dan bau pesing.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.