Menikmati Jazz di Tengah Kampung

Sumber : @ngayogjazz 
Boleh dibilang saya ini adalah penyuka banyak jenis aliran musik. Tentu saja dangdut koplo adalah salah satu musik yang paling saya suka. Hehe. Namun, untuk ikut menyemut dan bergoyang di depan panggung, seperti layaknya penikmat musik dangdut koplo lainnya, saya harus berpikir puluhan kali. Saya selalu takut terjadi sesuatu yang tidak saya inginkan. Seperti biasa, bentrok yang melibatkan orang-orang di hadapan panggung. Lebih baik saya memilih untuk menonton dari kejauhan atau tidak nonton sama sekali. Bukan apa-apa, sebagai anak baik-baik saya cuma nggak mau nama baik saya tercoreng gara-gara hal konyol semacam itu. Hihi.

Tetapi bagaimana jika musik yang dilantunkan di atas panggung itu adalah musik jazz?  Tentu saja saya tak banyak berpikir dan tak segan-segan berdiri di depan panggung bersama ratusan pengunjung lainnya dan sama-sama menikmati setiap alunan musik yang disuguhkan. Tanpa ada rasa khawatir terjadi keributan. Yah, itu hanya terjadi di Ngayogjazz 2016.

Sabtu 19 November 2016 lalu selepas saya mengikuti acara Kopdar Blogger Pariwisata di Museum Gunung Merapi, saya sempatkan mengunjungi acara tahunan ini. Ngayogjazz kali ini berlangsung di Padukuhan Kwagon, Godean, Sleman, Yogyakarta.

Ngayogjazz merupakan sebuah perhelatan rutin setiap setahun sekali yang diinisiasi oleh seniman-seniman Yogyakarta. Yang unik dari festival jazz ini adalah lokasi dimana acara berlangsung, yaitu di tengah-tengah kampung dengan suasana desa yang masih alami, sejuk dan asri serta banyak melibatkan masyarakat setempat. Setiap tahunnya Ngayogjazz selalu menyedot atensi masyarakat, baik dari Yogyakarta sendiri maupun luar daerah. Selain acara ini gratis, para penikmat jazz juga dimanjakan oleh suttle bus bagi yang tidak mau repot parkir. Maka nggak heran jika setiap panggung selalu penuh dengan lautan manusia.

Seperti biasa Ngayogjazz yang tahun ini mengambil tema "Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama" selalu menapilkan beberapa panggung yang dihias dengan apik dan masing-masing diberi nama yang unik sesuai dengan jenis-jenis genteng, yakni, Paris, Kodok, Krepus, Wuwung, Garuda dan Kripik. Karena lokasi Ngayogjazz kali ini berada di Kwagon yang terkenal sebagai penghasil genteng di Yogyakarta. Dan setiap panggung akan menampilkan musisi-musisi terbaik di Indonesia.

Panggung Paris. Monitanya kagak keliatan wajahnya lagi. -___-
Sayang, sore itu saya hanya bisa menyaksikan penampilan Monita Tahalea, karena saya harus balik ke Magelang sebelum malam tiba. Padahal saya ingin sekali menyaksikan Ngayogjazz kali ini hingga usai. Sebelumnya saya juga sudah janjian ketemuan sama Mas Jarwadi, Agus Mulyadi dan Arif Wahyu di lokasi. Semoga tahun depan bisa berkunjung ke Ngayogjazz lagi dan menginap di sana.
Menikmati Jazz di Tengah Kampung Menikmati Jazz di Tengah Kampung Reviewed by Achmad Muttohar on 12/07/2016 02:24:00 PM Rating: 5

8 komentar:

  1. Pengen juga sekali-kali menyaksikan langsung pagelaran jazz ini. Semoga tahun depan masih kebagian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuk, mas tahun depan kita nge-jazz bareng. Hehe.

      Hapus
  2. saya sudah kali kedua ini ikut ngayogjazz, memang benar menarik acaranya di tengah kampung, salam kenal mas hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali, mas. Saya baru sekali nonton, dan kemarin juga belum puas, soalnya nggak sampai selesai. Hehe.

      Hapus
  3. Hmmmm.. ... Baru tahu saya ternyata di kampung ada pagelaran jazz juga, kirain adanya di kota ajah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kak. Ini membuktikan bahwa musik jazz bukan hanya bisa dinikmati di kota saja dan kalangan terbatas.

      Hapus
  4. Wuah aku juga penikmat koplo horee... Bukak Akeh Joss

    Aku dulu pernah kerja di Yamaha Music. Setiap hari ya ngedengerin musikal Jazz gitu. Kadang juga diajak hadir di pentas jazz, tapi sayangnya untuk kerja. Jadi ndak begitu menikmati sebagai penonton. Favoritku dulu Trio Ligro hehe

    Sekarang Koploan waelah...
    Sukses buat blognya yang gahuls inih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, siap Kak Whiz yang gahuls. Sukses juga buat kamyu. :D

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.