Desa Bahasa Borobudur Magelang : Tempat Belajar Bahasa Inggris Mudah, Cepat dan Menyenangkan

Bisa berbicara bahasa Inggris merupakan keinginan semua orang, tak terkecuali saya. Dan ketika saya mendapat undangan dari Komunitas Blogger Jogja untuk mengikuti English Revolution for Blogger, saya pun antusias. Tanpa pikir-pikir lagi saya langsung mendaftarkan diri. Beruntung, saya terpilih menjadi salah satu dari 14 Blogger yang terpilih. Kapan lagi bisa belajar bahasa Inggris secara gratis. Hehe.

Sabtu, 19 Desember 2015, saya dan teman-teman Blogger Jogja berangkat menuju ke Desa Bahasa di Dusun Parakan, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Lho, tempatnya kan di Magelang, kenapa berangkat dari Jogja? Pertama, karena saya belum tahu letak Desa Bahasa tersebut, kalau saya berangkat sendirian dari rumah, saya takutnya nanti malah tersasar (Saya sendiri baru tahu Desa Bahasa tersebut sewaktu mengikuti acara kemarin). Kedua, karena saya kerja di Prambanan, dan waktu itu saya nggak dibolehkan libur. Alhasil usai bekerja saya pun meluncur ke kediaman Mbak Anatasia Rian dan barengan menuju titik kumpul di kantor penerbit Indonesia Tera yang berada di Jalan Wora-Wari A-74 Baciro Baru, Yogyakarta.
Sesampainya disana kami pun bergabung dengan kawan-kawan blogger yang lain. Lantas kami diberi seragam, sebuah kaos bertuliskan "Thank God I'am A Blogger" dan sebuah buku berjudul " How To Master Vocabulary for Daily Conversation" yang ditulis oleh Mr. Hani Sutrisno, Beliau merupakan salah satu revolusioner dalam pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia dan penggagas Desa Bahasa.

Setelah semua peserta berkumpul, Mas Tri Prasetyo selaku pemimpin redaksi Indonesia Tera pun memberikan pembekalan singkat dan tak lupa berdo'a bersama sebelum berangkat menuju ke Desa Bahasa menggunakan mini bus. Namun sebelum itu tak lengkap rasanya kalau belum foto bersama. Hehehe.

Thank God I'am A Blogger.
Sekitar pukul 08.00 wib, kami berangkat. Tak terasa, sekitar 2 jam setengah akhirnya kami sampai di Desa Bahasa. Letak Desa Bahasa sekitar 3 kilometer disebelah tenggara Candi Borobudur. Tempatnya cukup mudah diakses. Namun kondisi jalan yang kurang baik seperti jalan yang rusak cukup mengganggu kenyamanan. Dibeberapa titik jalan yang sempit juga sangat menyulitkan apabila kebetulan berpapasan.

Desa Bahasa apa sih? Kalau kamu pernah tahu atau denger Kampung Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur. Kurang lebih samalah. Sama-sama tempat pembelajaran bahasa Inggris. Namun metode dan pengembangannyalah yang berbeda. Desa Bahasa memiliki metode pembelajaran yang unik, menarik, mudah, cepat dan menyenangkan. Karena 90% praktek dan 10% teory. Selain itu Desa Bahasa juga memiliki paket eduwisata yang menjadi penggerak di bidang kegiatan pariwisata.

Sesampainya disana, kami disambut langsung oleh Mr. Hani Sutrisno. Dan saya nggak menyangka kalau GusMul a.k.a Agus Mulyadi bakal hadir sebagai bintang tamu disana. Kalau saya tahu dari awal mungkin saya nggak bakal mau ikut. Hehe. Becanda, Gus.
Kami lalu masuk kedalam. Alunan musik angklung yang  indah menambah suasana siang itu menjadi lebih meriah. Sembari menikmati kudapan tradisional yang disediakan, kami pun menyimak pemaparan tentang sejarah Desa Bahasa yang disampaikan oleh Mr. Hani Sutrisno sekaligus launching buku terbarunya "How To Master Vocabulary for Daily Conversation".

Maap ya, bu kepoto. :)






Setelah itu, kami lalu mendapatkan pelatihan bahasa Inggris ala Desa Bahasa, yaitu dengan memadukan nyanyian dan gerakan tangan. Ya, mirip kayak anak-anak TK gitulah. Hehe.
Selain itu kami juga diajarkan cara cepat, mudah dan menyenangkan menguasai 16 tenses dengan jari tangan. Pokoknya acara siang itu seru banget.

Usai pelatihan, kami lalu break untuk melaksanakan sholat dzuhur dan makan siang spesial mangut beong dengan diiringi musik angklung. Acara pun dilanjutkan dengan kegiatan outdoor. Kami berkeliling Desa Bahasa dan melihat-lihat home stay yang disewakan bagi para turis yang ingin belajar disana. Uniknya setiap home stay dinamakan dengan nama macam-macam jenis buah dan sayuran dalam bahasa Inggris. Kemudian kami diajak memberi makan sapi. Namun sembari memberi makan sapi, kita harus bertanya kepada si sapi menggunakan bahasa Inggris. Heheh, ada-ada saja.

Are you hungry?

Mr. Miftah beraksi.
Selanjutnya kami diajak ke sebuah tanah lapang yang letaknya berada di pinggir sungai. Rencananya tempat ini akan dijadikan tempat wisata terpadu. Disana kami juga diajak bermain berbagai macam games. Dan yang kalah dalam games tersebut muka kita bakal mendapat coretan lipstik.
Terik matahari tak menyurutkan semangat kami, meski panas dan capek, tapi benar-benar seru, kami tak henti-hentinya ketawa.

Bun... ciiisss!
Hari pun beranjak sore. Tiba saatnya kami harus meninggalkan Desa Bahasa.Wah, padahal saya betah kalau harus berlama-lama disana. Heheh. Suasana pedesaan yang masih alami dengan udara yang sejuk seperti itu bisa menjadi obat bagi saya ketika jenuh dengan penatnya pekerjaan.

Nah, itulah sedikit cerita saya mengikuti kegiatan bersama Komunitas Blogger Jogja di Desa Bahasa. Terimakasih buat Indonesia Tera dan Desa Bahasa. Semoga suatu saat bis kembali menginjakkan kaki disana lagi.

Desa Bahasa
Dusun Parakan Kidul, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
087734150594 (Mr. Azis ) atau 087834294749 ( Mr. Miftah )
email. desabahasa@gmail.com
Desa Bahasa Borobudur Magelang : Tempat Belajar Bahasa Inggris Mudah, Cepat dan Menyenangkan Desa Bahasa Borobudur Magelang : Tempat Belajar Bahasa Inggris Mudah, Cepat dan Menyenangkan Reviewed by Achmad Muttohar on 12/28/2015 01:39:00 PM Rating: 5

9 komentar:

  1. Ealah seragam. Kayak orang kantoran aja. Wkwkwk

    BalasHapus
  2. Kapan ya aku diajak ke sana ? #asyekasyek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung datang kesana aja kak kalp ada waktu. Ajakim aku sekalian. :)

      Hapus
  3. Wah ada desa bahasa kayak gitu ya. Kayaknya asik banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Aku juga baru tahu. asyik banget pokoknya.

      Hapus
  4. Saya prnh liputan di tempat ini asiiik banget buat yg mau cepet belajar english

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, berapa lama belajar disitu? Pokoknya nggak bakal pernah bosen berda disana. Asyik pokoknya.

      Hapus
  5. Wah, Keren nih kalo satu desa komunikasinya nanti bisa pakai bahasa Inggris.
    Jadi pengen membuat desaku seperti Desa Bahasa ini.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.