Cegah DBD Dengan Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia



Beberapa waktu lalu, tepatnya pada hari selasa 1 Desember 2015, saya berkesempatan mengunjungi Insektarium Eliminate Dengue Project Yogyakarta (EDP-Yogya) di Jl. Podocarpus I Sekip Blok N-14, Bulaksumur atau selatan RSUP dr Sardjito. Memenuhi undangan sosialisasi demam berdarah dari kakak saya yang baik hati dan tidak sombong, Atanasia Rian. Bersama kawan-kawan dari Komunitas Blogger Jogja (KBJ).

Sudah pada tahu kan apa itu demam berdarah? Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Namun, perlu kita ketahui bahwa nyamuk aedes aegypti ternyata hanya menularkan virus dengue apabila sebelumnya ia telah menggigit penderita DBD. Jadi, ternyata selama ini kita salah kalau menuduh nyamuk sebagai penyebab utama DBD. Padahal nyamuk aides aegypti hanya sebagai pembawa virus saja, karena virus dengue berasal dari manusia sendiri.
Oh, ya, mengenai demam berdarah atau DBD ini pertama kali dilaporkan terjadi di dua provinsi dari 29 provinsi di Indonesia pada tahun 1968. Dan kini telah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia dan menjadi endemik di kota besar maupun kecil.


Selama ini, banyak sekali upaya yang dilakukan untuk menanggulangi demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), bertumpu pada kegiatan 3M (Mengubur, Menutup dan Menguras), fogging, dan penggunaan obat nyamuk. Akan tetapi upaya-upaya diatas belum mampu menaggulangi DBD di Indonesia.

Singkat cerita, saya dan beberapa kawan KBJ pun masuk kedalam Insektarium EDP dan duduk manis mendengarkan presentasi  dari Bekti Dwi Andari, MA. Beliau adalah Stakeholder Engagement Coordinator di EDP Yogyakarta. Beliau menjelaskan tentang apa itu Eliminate Dengue Project dan penelitian penanggulangan DBD dengan metode Wolbachia.

Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta adalah program penelitian bersama yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan didanai oleh Yayasan Tahija Jakarta serta mendapat dukungan teknis dari Eliminate Dengue Program Global (EDP-Global) yang merupakan kerjasama antar negara dan bersifat non-profit. Kegiatan penelitian EDP ini dimulai sejak tahun 2011. Dan Yogyakarta dipilih karena tingginya angka penderita DBD. Penelitian ini bertujuan untuk menekan virus dengue dengan cara mengembangkan metode bakteri bernama Wolbachia.

Apa sih Wolbachia itu? Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat didalam sel tubuh serangga dan diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui telur. Bakteri Wolbachia terdapat pada 60% spesies serangga disekitar kita, seperti kupu-kupu, ngengat, kumbang, capung, lalat buah dan nyamuk yang menggigit kita. Akan tetapi bakteri Wolbachia ini tidak terdapat pada nyamuk aydes aegypti.

Penelitian tentang Wolbachia ini sudah dilakukan sejak tahun 1920-an pada nyamuk Culex Pipien . Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun ini akhirnya menunjukkan bahwa wolbachia aman bagi manusia, hewan dan lingkungan.

Cara menggunakan bakteri Wolbachia ini adalah dengan cara memindahkan bakteri Wolbachia dari serangga yang mengandung Wolbachia kedalam nyamuk aedes aegypti dengan jarum yang sangat kecil. Cara ini nggak langsung berhasil lho, tetapi butuh ribuan kali percobaan hingga akhirnya membuahkan hasil. Sehingga nyamuk aedes agypti tidak lagi mampu menularkan virus dengue.

Untuk selanjutnya nyamuk-nyamuk yang mengandung Wolbachia ini dilepaskan agar dapat kawin dengan nyamuk yang tidak ber-Wolbachia dan mampu menghasilkan keturunan nyamuk aedes aegypti ber-Wolbachia secara alami.

Pelepasan nyamuk ber-Wolbachia ini setelah dua tahun masa persiapan bersama masyarakat dan telah  mendapatkan izin dari pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan mendapat dukungan dari masyarakat dan persetujuan pemerintah semoga dapat mengembangkan metode Wolbachia ini pada skala lebih besar di seluruh kota di Indonesia.

Yah, kita doakan saja semoga dengan adanya metode Wolbachia ini mampu menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah demam berdarah. Namun yang terpenting dan harus tetap kita lakukan adalah melakukan pola hidup sehat dan menerapkan 3M dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Cegah DBD Dengan Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia Cegah DBD Dengan Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia Reviewed by Achmad Muttohar on 12/11/2015 03:47:00 PM Rating: 5

28 komentar:

  1. Terima kasih infonya, sangat bermanfaat. Ternyata nyamuk aedes aegypty itu hanya sebagai perantara virus penyebab penyakit DBD. Menurut saya sama saja, misalnya begini, ada seorang kurir narkoba yang tertangkap oleh polisi, pasti tetap saja kurir tersebut dihukum, padahal ia hanya sebagai pembawa narkoba. Jadi, jika dikaitkan dengan nyamuk, tentu si nyamuk tersebut tetap bersalah karena membawa virus dengue. Bakteri wolbachianya keren, semoga berhasil untuk ke depannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap. Intinya bukan hanya memerangi nyamuknya tetapi juga virusnya.

      Hapus
  2. Wahhhh semoga kelak dengan metode ini, DBD semakin dapat dicegah penyebarannya. Tapi memang sebagai manusia, kita tetap harus menjalankan 3M sih. Makasih infonya ya, bermanfaat banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap. Semoga aja. Nah, itu kalau kitanya jorok dan lingkungan sekitar kotor pastilah nggak baik buat kesehatan. Sama2 kakak.

      Hapus
  3. Kalau aku lihat nyamuk nyamuk kayak gitu sudah takut duluan. Sereeem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak perlu takut lagi. Nggak gigit kok, cuma ngiesep. Hihihi.

      Hapus
  4. Bsgus nih. Baru tau aku kalo ada metode kayak gini. Semoga aja metode ini bener-bener efektif. Setidaknya mengurangi dulu lah. Semoga enggak ada lagi korban dbd.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru tahu? salaman dulu, secara aku juga baru tahu . Hihihi.
      Amin. semoga ya?

      Hapus
  5. Aku pernah denger kalo ada penelitian kayak gitu, jadi si nyamul setelah dikasih wolbachia dilepasin dan kawin sama nyamuk lain lalu keturunannya tidak bisa menularkan dbd lagi. Pernah baca dimana ya..

    Lah yang jadi pertanyaan kalo nyamuk aedes menularkan dbd dari orang yang kena aedes, lalu orang yang kena aedes pertama kali kena virus dari siapa dong?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu juga yang bikin ane bingung. Apakah virus itu tau-tau ada ditubuh manusia, misal kayak kuman atau bakteri gitu?

      Hapus
  6. jadi wolbachia ini bisa bikin nyamuknya nggak nyebar virus ya.

    saya seniri baru tahu ternyata nyamuknya cuma bawa virus dari yang sakit ya. kirain emang dari nyamuk virusnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap. sama, saya juga. Hehe.
      Iya gunanya wolbachia itu buat memblok virus dengue biar nggak berkembang ditubuh nyamuk.

      Hapus
  7. Gue sekalian mau jawab pertanyaan si Rizki, kan udah dijelasin kalo bukan hanya nyamuk yang dibasmi, tapi VIRUSNYA. Virus yang punya ulah, ki. Bukan Virus jomlo. XD

    Cara seperti yang lo jelasin emang paling bagus, jadi penyebaran Virus ini gak terus terjadi. Kan kasihan kalo udah kena DBD. Apalagi kalo yg kena itu, anak-anak. Daya imunnya masih rendah.

    Semoga Virus semacam ini cepet segeran hilang dari muka bumi. Biar gak pada sakit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tos dulu. Setuju banget. Secara sampe sekarang belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah DBD ini.

      Hapus
  8. Oohh, jd bgtuu. Intinya si nyamuk aedes ini cuma perantara doang ya? Baru tau. Nah, prtnyaanku sm kyak rizki nih. Brrti awal mulanya si virus itu dri tubuh manusia atau drmna gtu?

    Tp kita bakal trjangkit virus DBD kalo sistem imun tubuh kita lg lemah doang kan ya?

    Smga metode wolbachia ini sukses untuk mencegah DBD yah! :D
    Cuman gak kebayang deh itu nyuntikin si nyamuk dgn bakteri wolbachia-nya pake jarum suntik apaan. Nyamuknya aja kecil bgtu. Jarumnya super duper kecil kali ya? Untung aja bkan smut merah yg disuntik. Haha

    BalasHapus
  9. Aku juga kurang tahu gimana awal mulanya virus itu tetiba ada ditubuh kita.

    Iyap selama kita sehat insaAlloh virus kagak bakalan berkembang ditubuh kita.

    Amin. Iyakali, jarum super. :)
    Emang kenapa kalo semut merah, kakak?

    BalasHapus
  10. semoga DB bisa diberantas di dunia ini...aamiin :) salam kenal dan izin follow blognya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Semoga dimasa mendatang gak ada lagi kasus meninggal gegara dbd. Monggo, kang.

      Hapus
  11. Ini yang aku takutin pas musim hujan gini. Banyak genangan air dan jadi banyak nyamuk. Apalagi samping kosku adalah sungai. Makin parno deh sama nyamuk.

    Baru tau ada cara kayak gitu. Nanemin bakteri di nyamuk terus dilepasin biar nyamuknya pada kawin. Semoga bisa memperkecil penyakit DBD.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga baru tahu kenarin, gan, sewaktu berkunjung ke kantor EDP Jogja.
      Amin.

      Hapus
  12. Postingan yang sangat bermanfaat, karena memberikan informasi tentang penyakit yang bisa dikatakan endemik di Indonesia.

    Tapi gue mau tanya. Step untuk pelepasan nyamuk yang ber- Wolbachia itu sendiri seperti apa? Kan ada kemungkinan si nyamuk yang ber wolbachia ini tidak bisa bertahan hidup sebelum melalui masa perkawinan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, terimakasih.

      Mungkin video ini bisa menjawab pertanyaan, agan. >> https://youtu.be/rwfR9QBynXo

      Hapus
  13. yah bener banget tuh selain pencegahan dengan walbocia tadi kita juga sebagai masyarakat hrus menerapkan ola hidup dan prilaku yang sehat.
    -buang sampah pada tempatnya
    -dll hehe

    makanya harusnya kita juga sadar betapa pentingnya kesehatan untuk dri kita sendiri..

    semoga metode ini bisa diterapkan di seluruh indonesia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu yang paling penting. Mulai dari diri kita sendiri.
      amin.

      Hapus
  14. selamet mas bisa menang kontes.... moga aja nyamuknya bisa tersebar diseluruh Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maturnuwun, mas Topik.
      Amin. Semoga demam berdarah bisa diberantas.

      Hapus
  15. Wah selamat mas artikelnya dapat juara.. hehe

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.